" Biasakanlah Para Siswa Membuang Sampah Pada Tempatnya "

     Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaannya terhadap masyarakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa kita, mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam hal ini. 

Perlu kita ketahui juga bahwa sampah ada dua jenis yaitu sampah organik (bisa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegrasi secara alami. Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana untuk menyelesaikan masalah sampah ini terutama membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal inilah yang melatar belakangi saya menulis artikel tentang ”Membiasakan siswa siswi membuang sampah pada tempatnya” studi kasus di MTs.MATHALIBUL HUDA MLONGGO

1.  Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. (Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2003).

2.  Pengelolaan Sampah
Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu dikubur, dibakar, dan sanitary landfill. Sistem dikubur yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu lalu diberi penadah plastik dan diisi tanah setinggi 0,5 (setengah) meter.  Sistem pembakaran dengan suhu yang ditentukan, lama pembakaran dan pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan 99% sampah. Sistem sanitary landfill adalah metode pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang dan menumpuk sampah pada suatu lokasi tertentu.

3. Faktor yang mempengaruhi Siswa Dan Siswi MTs.MATHALIBUL HUDA MLONGGO
Faktor utama yang membiasakan para murid buang sampah sembarangan adalah tidak terjangkaunya tempat sampah di lokasi atau lapangan tempat bermain saat jam istirahat berlangsung. Kurangnya peringatan yang bersifat tegas dari para guru, sehingga murid merasa membuang sampah sembarangan hal yang lumrah karena pada akhirnya sekolah ada petugas kebersihan yang membersihkannya.
4.  Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan Khususnya di Para Siswa di Sekolah
          Dari dampak yang luas sampah di berbagai sumber dapat mencemari lingkungan dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu, gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO)2, karbondioksida (CO2), nitrogen (NO), gas belerang amoniak dan asap di udara. Asap diudara adalah asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen artinya dapat menimbulkan kanker.


5. Solusi Membiasakan Siswa Dan Siswi MTs.MATHALIBUL HUDA MLONGGO agar Membuang Sampah Pada Tempatnya
Solusi yang tepat untuk anak yang masih belum mengerti akan indahnya kebersihan lingkungan dengan cara memberi contoh yang baik yaitu membuang sampah pada tempatnya oleh kepala sekolah, guru, maupun staf sekolah tersebut. Dengan cara tersebut siswa yang tadinya tidak tau dan bahkan membuang sampah sembarangansedikit demi sedikit akan terbiasa dengan menirukan sikap guru tersebut.
Pada kenyataanya Siswa lebih banyak menurut pada gurunya dibandingkan orangtuanya. Karena pada guru sifatnya suatu keharusan yang tidak bisa dibantah, sedangkan pada orangtua meskipun dilakukan tetapi sering juga membantah. Solusi lain pada lingkungan sekolah hendaknya disediakan tempat sampah dengan membedakan penggolongan sampah organik dan sampah anorganik.
Agar untuk memberi pengetahuan kepada murid tentang perbedaan sampah tersebut. Dalam menempatkan posisi tempat penyimpanan tong sampah tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan memperkirakan orang yang terdapat disekolah tersebut. Contohnya setiap kelas dan kantor disediakan tempat sampah yang sedang, dilapangan atau tempat terbuka tempat sampah sebaiknya disediakan ukurannya yang besar. Dan dari semua penempatan tempat sampah tersebut harus dapat terjangkau oleh semua siswa dalam melakukan aktifitas dilingkungan sekolah tsb.

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil adalah membiasakan Para Siswa MTs.MATHALIBUL HUDA MLONGGO membuang sampah pada tempatnya dari hal kecil yaitu dengan memberikan contoh yang baik oleh para guru dan juga sesekali memberi pengarahan dan teguran pada siswa yang terlihat ataupun sering membuang sampah sembarangan.

Video = 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayo ! Kenali Wisata Sejarah Benteng FORT JAPARA XVI

Uniknya Bruce Wayne Si “ Batman ” Kelahiran Jepara, Jawa Tengah